Elektrolis
adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah.Elektroda
positif (+) yang disebut juga anoda sedangkan elektroda negative (-) disebut
katoda.
Elektrolis terhadap
lelehan/cairan/leburan
Sel elektrolis tidak mengandung pelarut (air)
Katode : reduksi kation
Anode : oksidasi anion
Sel elektrolis tidak mengandung pelarut (air)
Katode : reduksi kation
Anode : oksidasi anion
Elektrolisis terhadap larutan
elektrolit dalam air
*) Elektroda inert ( tidak aktif )
Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air
Anode = Mengandung O,yang dioksidasi air
*) Elektroda Aktip ( Cu,Ag,Fe,Ni,dll)
Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air
Anode = Elektrode Aktif tersebut.
*) Elektroda inert ( tidak aktif )
Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air
Anode = Mengandung O,yang dioksidasi air
*) Elektroda Aktip ( Cu,Ag,Fe,Ni,dll)
Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air
Anode = Elektrode Aktif tersebut.
Kegunaan Sel Elektrolisis :
Penyepuhan, adalah proses pelapisan suatu logam dengan logam lain.logam
yang akan dilapisi digunakan sebagai katoda,sedangkan
logam pelapis disebut anoda.
Pembuatan beberapa senyawa.
Untuk menghitung konsentrasi suatu logam dalam larutan.
Prinsip Perhitungan Elektrolisis
1.Hukum Faraday I “Massa zat yang
terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat arus/arus listrik
yang mengalir pada elektrolisis tersebut”.
Rumus:
m
= e . i . t / 96.500
q = i . t maka G = I . t
m
= massa zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen = Ar/ Valens i= Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb)
e = berat ekivalen = Ar/ Valens i= Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb)
2. Hukum Faraday II
“Massa zat yang dibebaskan pada
elektrolisis
(G) berbanding lurus dengan massa
ekivalen zat
itu ( ME ) G = ME
Penggabungan hukum Faraday I dan II
G = k . i . t . ME