Pelumas/Oli Bekas Bisa Dikelola, Asal Tau Caranya
Kendaraan di
dunia saat ini jumlahnya kian meningkat, dan nampaknya sudah tidak bisa
dihitung lagi pake jari pastinya. (ya iya lah, anak orok juga tau hehe).
Ngomong-ngomong masalah kendaraan, berkaitan erat dengan yang namanya oli
bekas. Betul apa betul ?? Ada sebuah penelitian menunjukkan bahwa ternyata
hampir lebih dari 30,3 miliar liter oli bekas dihasilkan setiap tahunnya oleh
kendaraan di seluruh dunia. Sebagian didaur ulang menjadi oli baru dan sisanya
dibakar dalam tungku panas yang tidak seluruhnya proses tersebut aman bagi
lingkungan.
Saat ini di negara maju sudah ada daur ulang oli bekas menjadi oli yang bisa digunakan kembali, dan tentunya bisa didaur ulang secara terus menerus. Oli bekas akan melewati proses penyulingan yang sama seperti minyak yang diekstrak dari sumur pengeboran di tambang minyak. Oli mesin baru yang terbuat dari oli daur ulang memenuhi standar industri yang digunakan dalam industri minyak pelumas ini.
Hebatnya lagi menurut American Petroleum Institute, minyak/oli yang telah disuling ulang dengan kualitas tinggi, dapat menghasilkan Virgin Oil, seperti coconut oil yang pernah booming di Indonesia. Informasi dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (USA Environmental Protection Agency)menyatakan bahwa memperbaiki kembali minyak yang digunakan hanya membutuhkan sekitar sepertiga energi penyulingan minyak mentah untuk kualitas pelumas.
Pelumas / oli bekas sangat bisa diolah, didaur ulang bahkan dimanfaatkan lagi asal tahu caranya. Proses pengolahan dan daur ulang oli bekas terbilang simple dan tidak begitu sulit.
ada 3 tahapan dalam Proses Pengolahan Oli Bekas, yakni :
Tahap pertama merupakan pemisahan air dari oli bekas, proses ini menghasilkan limbah air yang berasal dari campuran oli bekas.
Tahap kedua memisahkan kotoran dan aditif nya (penambahan bahan kimia).
Tahap ketiga dilakukan untuk perbaikan warna, mengasilkan bahan dasar pelumas (bdp) dan limbah lempung. Yang terakhir mengolah bahan dasar menjadi pelumas atau disebut juga dengan blending.
Saat ini di negara maju sudah ada daur ulang oli bekas menjadi oli yang bisa digunakan kembali, dan tentunya bisa didaur ulang secara terus menerus. Oli bekas akan melewati proses penyulingan yang sama seperti minyak yang diekstrak dari sumur pengeboran di tambang minyak. Oli mesin baru yang terbuat dari oli daur ulang memenuhi standar industri yang digunakan dalam industri minyak pelumas ini.
Hebatnya lagi menurut American Petroleum Institute, minyak/oli yang telah disuling ulang dengan kualitas tinggi, dapat menghasilkan Virgin Oil, seperti coconut oil yang pernah booming di Indonesia. Informasi dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (USA Environmental Protection Agency)menyatakan bahwa memperbaiki kembali minyak yang digunakan hanya membutuhkan sekitar sepertiga energi penyulingan minyak mentah untuk kualitas pelumas.
Pelumas / oli bekas sangat bisa diolah, didaur ulang bahkan dimanfaatkan lagi asal tahu caranya. Proses pengolahan dan daur ulang oli bekas terbilang simple dan tidak begitu sulit.
ada 3 tahapan dalam Proses Pengolahan Oli Bekas, yakni :
Tahap pertama merupakan pemisahan air dari oli bekas, proses ini menghasilkan limbah air yang berasal dari campuran oli bekas.
Tahap kedua memisahkan kotoran dan aditif nya (penambahan bahan kimia).
Tahap ketiga dilakukan untuk perbaikan warna, mengasilkan bahan dasar pelumas (bdp) dan limbah lempung. Yang terakhir mengolah bahan dasar menjadi pelumas atau disebut juga dengan blending.
Proses Daur
Ulang oli Bekas juga ada 3 tahapan, yakni :
Cara
pertama, daur ulang
oli bekas menggunakan asam kuat untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli
bekas. kemudian dilakukan pemucatan dengan lempung. Produk yang dihasilkan
bersifat asam dan tidak memenuhi syarat.
Cara kedua, campuran pelarut alkohol dan keton digunakan untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. Campuran pelarut dan pelumas bekas yang telah dipisahkan di fraksionasi untuk memisahkan kembali pelarut dari oli bekas. Kemudian dilakukan proses pemucatan dan proses blending serta reformulasi untuk menghaasilkan pelumas siap pakai.
Cara kedua, campuran pelarut alkohol dan keton digunakan untuk memisahkan kotoran dan aditif dalam oli bekas. Campuran pelarut dan pelumas bekas yang telah dipisahkan di fraksionasi untuk memisahkan kembali pelarut dari oli bekas. Kemudian dilakukan proses pemucatan dan proses blending serta reformulasi untuk menghaasilkan pelumas siap pakai.
Cara
ketiga. pada tahap
awal digunakan senyawa fosfat dan selanjutnya dilakukan proses perkolasi dan
dengan lempung serta dikuti proses hidrogenasi.
Saat ini, ternyata ada sebuah penelitian dari Universitas Cambridge mengumumkan bahwa dengan menggunakan gelombang microwave, limbah oli bekas jugadapat diubah menjadi bahan bakar kendaraan. Para ilmuwan telah menggunakan proses yang disebut pyrolysis untuk mendaur ulang oli dengan metode berbeda.
Minyak yang dipanaskan pada suhu tinggi dalam ketidakadaan oksigen menyebabkan oli terpecah menjadi beberapa campuran gas, cairan, dan meterial padat. Gas-gas dan cairan dapat diubah menjadi bahan bakar. Ilmuwan di Cambrige menyatakan bahwa proses pyrolysis tradisional tidak dapat memanaskan oli secara merata sehingga proses perubahan menjadi bahan bakar sangat sulit dan tidak praktis.
Untuk mengatasi hal itu para ilmuwan tersebut menambah material penyerap gelombang microwave dalam sampel limbah oli sebelum melakukan proses pyrolysis yang kali ini memanfaatkan gelombang microwave.
Penambahan material tersebut ternyata membuat limbah oli menjadi panas secara merata yang membuat hampir 90% limbah oli dengan mudah diubah ke dalam sebuah campuran bensin dan solar konvensional. Alhasil oli bekas bisa dirubah menjadi bahan bakar.
So, sekarang kita sekarang tahu betapa penting kita mengelola oli/pelumas bekas supaya tidak dibuang di sembarang tempat dan sebisa mungkin bisa didaur ulang oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan begitu, dengan daur ulang oli/pelumas bekas setidaknya akan mengurangi kebutuhan akan minyak mentah dunia yang meningkat sehingga akan berdampak baik juga bagi lingkungan kita.
Saat ini, ternyata ada sebuah penelitian dari Universitas Cambridge mengumumkan bahwa dengan menggunakan gelombang microwave, limbah oli bekas jugadapat diubah menjadi bahan bakar kendaraan. Para ilmuwan telah menggunakan proses yang disebut pyrolysis untuk mendaur ulang oli dengan metode berbeda.
Minyak yang dipanaskan pada suhu tinggi dalam ketidakadaan oksigen menyebabkan oli terpecah menjadi beberapa campuran gas, cairan, dan meterial padat. Gas-gas dan cairan dapat diubah menjadi bahan bakar. Ilmuwan di Cambrige menyatakan bahwa proses pyrolysis tradisional tidak dapat memanaskan oli secara merata sehingga proses perubahan menjadi bahan bakar sangat sulit dan tidak praktis.
Untuk mengatasi hal itu para ilmuwan tersebut menambah material penyerap gelombang microwave dalam sampel limbah oli sebelum melakukan proses pyrolysis yang kali ini memanfaatkan gelombang microwave.
Penambahan material tersebut ternyata membuat limbah oli menjadi panas secara merata yang membuat hampir 90% limbah oli dengan mudah diubah ke dalam sebuah campuran bensin dan solar konvensional. Alhasil oli bekas bisa dirubah menjadi bahan bakar.
So, sekarang kita sekarang tahu betapa penting kita mengelola oli/pelumas bekas supaya tidak dibuang di sembarang tempat dan sebisa mungkin bisa didaur ulang oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan begitu, dengan daur ulang oli/pelumas bekas setidaknya akan mengurangi kebutuhan akan minyak mentah dunia yang meningkat sehingga akan berdampak baik juga bagi lingkungan kita.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar