Rabu, 26 Desember 2012

Uji Aktivitas Bakteri Resisten Terhadap Chromium (VI) Yang Diisolasi Dari Limbah Penyamakan Kulit



“Uji Aktivitas Bakteri Resisten Terhadap Chromium (VI) Yang Diisolasi Dari Limbah Penyamakan Kulit”
  Bakteri yang mampu hidup pada lingkungan yang mengandung krom menghasilkan kromat reduktase.
  Bakteri penghasil kromat reduktase mempunyai potensi untuk mendetoksifikasi krom hexavalen.
  Kemampuan tumbuh bakteri krom dan aktivitas enzimnya dipengaruhi oleh faktor mereduksi K2CrO4.
  Kromat berguna untuk industri penyamakan kulit,electroplating,pembuatan logam anti karat,pembuatan pestisida,oksidan,katalis,pengolahan kayu dan sebagainya.
  Industri krom dapat menghasilkan limbah, karena bersifat toksik. Toksik ini dapat mempengaruhi kerja enzim berupa peningkatan maupun penurunan.
  Bakteri yang dapat mereduksi toksik krom,yaitu :
1.Jenis bakteri bacillus QCL-2
2.Bakteri speudomonas ambigua
  Kedua bakteri tersebut dapat mereduksi Cr(VI) menjadi Cr(III)
  Struktur ion krom yang sama dengan ion sulfat,ion selenat dan ion molibdat dapat menyebabkan kemampuan bakteri untuk menyerap ion dari lingkungan dengan terbatas.
  Mekanisme penting resistensi terhadap kromium ada 2 cara, yaitu :
1.Dengan mereduksi Cr(VI) menjadi Cr(III)
2.Dengan mengurangi penyerapan kromat yang ditentukan oleh plasmid dalam sel yang resisten
  Bakteri dalam merespon kondisi lingkungan yang mengandung toksik seperti ion-ion logam berat melakukan mekanisme pertahanan diri/detoksifikasi agar tetap hidup.
  Mekanisme detoksifikasi bekteri ada 3, yaitu :
1.Pencegahan masuknya ion logam
2.Mengeluarkan kembali ion logam
3.Mengikat ion logam yang masuk kedalam sel
  Detoksifikikasi dapat berupa sisntesis protein khusus maupun ektrapolimer khusus.
  Kesimpulan :
    Bakteri yang dapat mereduksi toksik yaitu bakteri yang memiliki krom tinggi dan dapat mereduksi Cr(VI) menjadi Cr(III)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar