“Uji
Aktivitas Bakteri Resisten Terhadap Chromium (VI) Yang Diisolasi Dari Limbah
Penyamakan Kulit”
Bakteri yang mampu hidup pada
lingkungan yang mengandung krom menghasilkan kromat reduktase.
Bakteri penghasil kromat reduktase
mempunyai potensi untuk mendetoksifikasi krom hexavalen.
Kemampuan tumbuh bakteri krom dan
aktivitas enzimnya dipengaruhi oleh faktor mereduksi K2CrO4.
Kromat berguna untuk industri
penyamakan kulit,electroplating,pembuatan logam anti karat,pembuatan
pestisida,oksidan,katalis,pengolahan kayu dan sebagainya.
Industri krom dapat menghasilkan
limbah, karena bersifat toksik. Toksik ini dapat mempengaruhi kerja enzim
berupa peningkatan maupun penurunan.
Bakteri yang dapat mereduksi toksik
krom,yaitu :
1.Jenis bakteri bacillus
QCL-2
2.Bakteri speudomonas
ambigua
Kedua bakteri tersebut dapat mereduksi
Cr(VI) menjadi Cr(III)
Struktur ion krom yang sama dengan ion
sulfat,ion selenat dan ion molibdat dapat menyebabkan kemampuan bakteri untuk
menyerap ion dari lingkungan dengan terbatas.
Mekanisme penting resistensi terhadap
kromium ada 2 cara, yaitu :
1.Dengan mereduksi Cr(VI)
menjadi Cr(III)
2.Dengan mengurangi
penyerapan kromat yang ditentukan oleh plasmid dalam sel yang resisten
Bakteri dalam merespon kondisi
lingkungan yang mengandung toksik seperti ion-ion logam berat melakukan
mekanisme pertahanan diri/detoksifikasi agar tetap hidup.
Mekanisme detoksifikasi bekteri ada 3,
yaitu :
1.Pencegahan masuknya ion
logam
2.Mengeluarkan kembali ion
logam
3.Mengikat ion logam yang
masuk kedalam sel
Detoksifikikasi dapat berupa sisntesis
protein khusus maupun ektrapolimer khusus.
Kesimpulan :
Bakteri yang dapat mereduksi toksik yaitu
bakteri yang memiliki krom tinggi dan dapat mereduksi Cr(VI) menjadi Cr(III)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar